Jangan Ucapkan 7 Hal Ini Kepada Anak, Dampaknya Sangat Buruk Untuk Psikologisnya


Ternyata, kalimat-kalimat itu bukan saja tidak enak didengar, tetapi juga berpengaruh buruk pada perkembangan psikologis anak. Ucapan apa sajakah itu?

Parents, seringkah Anda mengatakan hal itu ketika sedang marah dan kesal kepada anak kita? Ucapan itu  seringkali terlontar tanpa kita sadari, namun sangat besar dampaknya bagi perkembangan psikologis anak kita.Anak yang sudah dapat berpikir kritis akan berpikir bahwa kita menyesal telah memiliki anak seperti dirinya. Ia akan merasa tidak diterima dengan baik, dan tidak dicintai apa adanya. Padahal kita tidak bermaksud seperti itu bukan?
Hal ini seringkali kita lakukan, entah membandingkan si Adik dengan si Kakak, ataupun dengan teman bermainnya. Hal ini sepele, tetapi dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Ia akan merasa dirinya buruk dan tidak sebaik orang-orang lain di sekitarnya.Parents, rasa percaya diri adalah modal utama untuk perkembangan psikologis anak di kemudian hari, hingga menghantar dirinya pada kesuksesan di masa depan. Cobalah hentikan kebiasaan membandingkan mereka dengan anak lain, dan ajarkan juga hal ini kepada pasangan Anda.
Walaupun hanya bercanda, jangan mengatai dirinya bodoh. Anak-anak bagaikan wadah kosong yang siap menerima apapun sebagai isinya. Apa yang Anda katakan kepadanya, itulah yang ia terima dan tertanam di dalam benaknya. Ia akan berpikir bahwa dirinya bodoh dan tidak sepandai orang lain.
Gunakanlah kata-kata positif, agar ia pun memiliki pribadi yang positif di kemudian hari.
Parents, terutama ibu, bila Anda sedang kesal dengan suami, jangan terbawa hingga mengatakan hal itu kepada si Kecil. Mengapa? Ayah dan ibu adalah panutan mereka. Bahkan orangtua adalah teman pertama di dalam kehidupan mereka.
Bila Anda mengatakan "Kamu jangan jorok seperti ayah ya," ia akan kehilangan kepercayaan terhadap sosok ayahnya. Sebaliknya, ayah juga jangan melakukan hal serupa menjelekkan ibu di hadapan si Kecil.
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Namun, hindarilah kalimat tersebut bila Anda tidak ingin si Kecil mengetahui hal yang belum layak ia ketahui. Jelaskan dengan cara yang cerdas tanpa menekankan bahwa mereka masih kecil.
Tahukah Anda, rata-rata anak kecil sangat ingin menjadi besar, alias seperti orang dewasa! Biarkan mereka merasa dirinya sudah lebih besar, dan hal ini akan memudahkan kita untuk mengajarkan rasa tanggung jawab kepada mereka.
Semua kalimat ancaman tidak baik untuk mereka, apalagi mengancam tidak sayang lagi kepada mereka. Mereka dapat mengingat kalimat ini hingga dewasa, walaupun saat ini masih balita. Selain itu, kita tentu ingin mereka berperilaku baik tanpa disebabkan oleh rasa takut bukan?
Mungkin Anda bukan salah satu orangtua yang memarahi anak ketika mereka jatuh, tapi pada kenyataannya masih banyak orangtua yang melakukannya.
Walaupun ia jatuh karena tidak mendengar peringatan Anda untuk tidak berlari-lari, gunakan kalimat lain untuk menyadarkan kelalaiannya. Saat ia jatuh, yang ia butuhkan pertama kali adalah empati dari Anda. Fokuskan dulu pada luka atau sakit yang ia alami, setelah itu, Anda dapat mengingatkan ia untuk lebih berhati-hati dan mendengarkan perintah Anda.
Parents, banyak di antara kita yang enggan mengucapkan maaf kepada anak. Lakukanlah bila memang Anda bersalah, dan mereka akan mencontoh Anda di kemudian hari. Kita tentu ingin mereka tumbuh menjadi anak yang memiliki ketrampilan sosial yang baik bukan?
Menjadi orangtua sangat tidak mudah. Kitalah panutan bagi anak-anak kita. Ucapan kita sangat mempengaruhi perkembangan psikologis anak-anak kita. Mari bagikan tips ini kepada orangtua lainnya, agar anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa di kemudian hari.